Kebersihan Lingkungan Dimulai Dari Diri Sendiri

Kebersihan Lingkungan Dimulai Dari Diri Sendiri

 

Bagaimana Kebersihan Lingkungan Dapat Terwujud

Kebersihan Lingkungan Dimulai Dari Diri SendiriSebagai manusia yang tidak terpisahkan dari lingkungannya kita dituntut untuk bisa menjaga, merawat, dan melestarikan lingkungan agar senantiasa terpelihara dengan baik. Kebersihan lingkungan mempunyai peranan yang sangat penting dan tak terpisahkan dalam kehidupan manusia.

Menjaga kebersihan lingkungan sama artinya menciptakan lingkungan yang sehat, bebas dari kotoran, seperti debu, sampahdan bau yang tidak sedap. Dengan lingkungan yang sehat, kita tidak akan mudah terserang berbagai penyakit seperti demam berdarah, malaria, muntaber dan lainnya. Tidak hanya di bidang kesehatan, kebersihan lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap kenyamanan, keindahan dan keasrian lingkungan yang nantinya bermuara pada kedamaian. 

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau. Proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga bererti bebas dari virus, bakteria patogen, dan bahan kimia berbahaya.

Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan hygene yang baik. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sihat, tidak berbau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri mahupun orang lain. Kebersihan badan meliputi kebersihan diri sendiri, seperti mandi, gosok gigi, mencuci tangan, dan memakai pakaian yang bersih.

Mencuci adalah salah satu cara menjaga kebersihan dengan menggunakan air dan sejenis sabun atau detergen. Mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan produk kebersihan tangan merupakan cara terbaik dalam mencegah penularan influenza dan batuk.

Kebersihan Lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan tempat awam. Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara mengelap tingkap dan perabot rumah, menyapu dan mengemop lantai, mencuci peralatan masak dan peralatan makan , membersihkan bilik mandi dan jamban, serta membuang sampah. Kebersihan lingkungan dimulakan dengan menjaga kebersihan halaman dan membersihkan jalan di depan rumah daripada sampah.

Tingkat kebersihan berbeda-beda menurut tempat dan kegiatan yang dilakukan manusia.Contohnya, kebersihan di rumah berbeda dengan kebersihan ruang bedah di rumah sakit.



Lalu, Bagaimana Kebersihan Lingkungan Menurut Islam Sendiri?

Kebersihan Lingkungan Dimulai Dari Diri SendiriSuci dan bersih itu berbeda, suci (thahir) adalah keadaan tanpa najis dan hadts. Baik hadats besar maupun yang kecil, pada badan, pakaian, tempat dan sebagainya. Bersuci adalah kondisi seseorang untuk mencapai suci. Seperti berwudhu, tayammum maupun mandi junub. Sedangkan bersih (Nazhif) adalah lawan dari kotor ataupun sesuatu tanpa kotoran. Seseorang yang bersih atau benda yang bersih belum tentu suci.

Contoh seseorang yang lagi junub, bisa jadi badannya bersih akan tetapi tidak suci. Orang bersih bisa jadi mandi pakai sabun mandi. Ketika beribadah, kebersihan badan, pakaian dan tempat merupakan salah satu syarat sahnya ibadah shalat. Adapun kebersihan rohani, misalnya meninggalkan perbuatan dosa, ikhlas dalam beribadah, dan membersihkan hati dari berbagai macam penyakit hati, misalnya sombong, iri, dengki, riya’, nifaq, fitnah, khianat dan sebagainya. Firman Allah swt.:

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222).

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّىٰ تَغْتَسِلُوا ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema’af lagi Maha Pengampun.” (QS. An-Nisaa : 43)

الطُّهُورُشَطْرُالْإِيمَانِ

“Kesucian adalah sebagian dari iman.” (HR. Muslim, Bab Fadhl Al Wudhu, No. 223. Ahmad No. 21834)


Kebersihan lingkungan hendaknya tidak terpisahkan dari setiap manusia, lingkungan yang bersih akan memberikan manfaat yang besar kepada manusia dan sebaliknya lingkungan yang kotor akan memberikan masalah yang besar kepada manusia. Oleh sebab itu kita wajib menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita, mulai dari diri sendiri, mulai dari hal terkecil dan mulai dari sekarang.

Inilah Beberapa Manfaat Keberihan Lingkungan :

  • Lingkungan akan menjadi bersih sehingga nyaman untuk ditempati.
  • Kemungkinan Terserang penyakit semakin kecil dibanding yang kotor.
  • Udara yang bersih dan segar sangat baik untuk pernafasan kita.
  • Air yang bersih akan sangat beranfaat khususnya untuk air minum
  • Lingkungan yang hijau tentunya enak untuk dipandang mata.
  • Bisa juga mendapatkan penghargaan seperti misalnya Adipura.
  • Dan masih banyak lagi manfaat lingkungan bersih lainnya.

Dan itulah tulisan singkat mengenai pengertian kebersihan lingkungan dengan manfaatnya yang tentunya akan menguntungkan kita semua.



Kisah Inspiratif : Manfaat Kebersihan Yang Dimulai Dengan Berwudhu

Ada Seorang yang mengalami keluhan pada Gigi Gerahamnya, lalu ia mendatangi seorang Dokter. Begini kisah lengkapnya : 


Setelah dilakukan pemeriksaan, sang dokter pun berkata :

“Dilihat dari foto rontgen ini, gigi geraham Bapak memang harus dicabut!”

Demikianlah vonis dokter gigi yang sedang menangani keluhan saya. Katanya, kasus saya sudah terang benderang. Gigi geraham paling belakang di sebelah kiri atas itu memiliki rongga yang besar di dalam. Lagi pula, gigi tersebut tak punya pasangan di bagian bawahnya.

Nyali saya langsung ciut. Perasaan was-was meledak begitu saja. Bukan apa-apa, beberapa tahun silam saya pernah merasakan dicabut gigi bungsu yang sebelah bawah. Rasanya sakit sekali! Jika dinilai dengan skala satu sampai sepuluh, maka rasa sakit dicabut gigi bungsu adalah sepuluh koma lima!

Saya pamit dulu ke kamar kecil, mengambil air wudhu dan berdoa sebanyak-banyaknya semoga cabut gigi kali ini tidak sesakit dulu.

Sederhana saja jalan pikiran saya saat itu. Jika berwudhu saja bisa mengurangi rasa sakit sakaratul maut ketika nyawa dicabut dari jasad kita, maka berwudhu akan lebih bisa mengurangi rasa sakit ketika gigi dicabut dari gusi kita.

Bismillah. Laki-laki bertitel Spesialis Prostodonsia itu kemudian mulai menyuntik bagian dalam mulut. Cukup salut juga saya karena jarum suntik itu tidak begitu menimbulkan derita saat mulai melaksanakan tugasnya.

Tetapi belum waktunya saya berhenti berdoa. Saya tahu tahapan ini bukan yang paling parah. Nanti ketika seperangkat tang dokter gigi mulai beraksi menarik paksa geraham yang sedang bertengger dengan kokoh, maka saat itulah puncak lara yang harus saya tahan sekuat tenaga.

Kursi pasien yang saya duduki dalam sekejap berubah laksana kursi roller coaster yang siap memberi ketegangan tingkat tinggi kepada para penumpangnya. Ya Allah, semoga semua tak seperti yang saya bayangkan. Amiin.

Qadarullah. Operasi kecil yang berlangsung hanya berapa menit itu ternyata nyaris tidak memberikan rasa nyeri! Hanya sedikit-sedikit saja, dan itu wajar lah! Rupanya piawai juga sang dokter melakukan pekerjaan berat ini dengan lihai. Alhamdulillah.

Atau mungkin karena pengaruh positif dari wudhu yang melekat pada tubuh saya? Wallahu a’lam. Yang jelas Allah telah memudahkan proses cabut gigi ini jauh lebih ringan dibanding pengalaman saya di masa silam.

Saya keluar dari ruang dokter dengan penuh rasa syukur. Semacam trauma yang saya rasakan bertahun-tahun, perlahan mulai terkikis.

Tidak salah kiranya dalam kitab Abwabul Faraj disebutkan bahwa berwudhu bisa menjadi satu metode untuk mengurangi dan mencegah kesusahan dan rasa letih sehari-hari.

Masih pada kitab yang sama, dikutip nasihat Al-Habib Umar bin Segaf Assegaf bahwa hal yang dapat melapangkan batin, menolak rasa susah, dan juga menyehatkan badan, adalah memerhatikan kebersihan diri (dengan berwudhu atau mandi sunnah).

Lebih dari itu, berwudhu dapat mencegah keraguan dan rasa was-was yang bisa jadi berasal dari setan. Allahu Akbar! Sungguh beruntung kita sebagai kaum yang menerima warisan ibadah seperti wudhu ini. Semoga kita dapat menjaga warisan tersebut dengan baik.

Demikian Artikel Pentingnya Manfaat Menjaga Kebersihan Lingkungan, semoga bermanfaat dan silahkan bagikan link artikel ini, agar isi nya dapat menjadi kebermanfaatan berlebih untuk kita semua.