Ketahui Dampak Manajemen Risiko Pada Usaha & Kehidupan
Manajemen Risiko sama pentingnya seperti menjaga kesehatan gigi yang sangat berkaitan erat dengan sebagian besar organ-organ penting di dalam tubuh? Kalau Anda bertanya kepada salah satu dokter gigi, tentu ia akan membenarkan. Pasalnya, seorang dokter gigi telah mengatakan padanya.
Tidak sulit pada era digital seperti ini untuk mencari tahu informasi demikian. Dengan bantuan Google, ternyata mudah seklai untuk dapati sedikit banyak ada relevansi antara kesehatan gigi dan mulut, dengan kondisi organ-organ tubuh kita.
Jurnal ilmiah bidang periondotolgy menyebut bahwa gangguan pada gusi bisa memicu penyakit jantung. Sebuah artikel kesehatan juga membahas bahwa endocarditis, cardiovascular desease, diabetes, osteoporosis, alzhemeir, juga sangat mungkin berawal dari tidak sehatnya gigi dan mulut.
Siapa sangka gigi adalah anggota tubuh yang sangat penting. Meski dengan resiko yang tinggi, manusia tetap menggunakan gigi untuk pekerjaan berat. Mengoyak daging, menggigit makanan keras seperti kacang, hingga mengkonsumsi minuman asam yang sensitif.
Semua perlakuan ini ibarat kita menggunakan Ferrari pada medan jalan yang rusak! Sungguh manusia adalah mahluk yang berani mengambil resiko!
Kenyataannya memang tak ada jalan lain. Meski gigi sangat berharga dan penting, bukan berarti kita mendiamkan tanpa pekerjaan apapun. Lalu nutrisi makanan masuk melalui selang infus. Haruskah begini?
Sudah merupakan sunatullah bagi kita untuk mengambil resiko. Jadi kita tetap beraktifitas dengan gigi, sambil diiringi usaha menjaga kesehatannya.
Lalu Apakah Ada Hubungannya dg Manajemen Risiko Usaha?
Belajarlah dari gigi, agar kita berani mengambil resiko walau “pemiliknya” sering sekali tidak melakukan manajemen risiko semisal menjaga pola makan dan asupan yang berkaitan dengan kinerja giginya.
Orang-orang yang takut dengan risiko, ia tidak pernah mendapat pengetahuan yang baru, pengalaman yang baru, semua dibatasi dinding kekhawatiran dirinya yang bernama risiko.
Tak salah kiranya Rasulullah juga memicu kita untuk berani mengambil risiko, sambil diiringi tawakal kepada Allah,
التاجر الجَبَّان محروم، والتاجر الجَسور مرزوق
“Pengusaha yang takut dengan resiko akan terbatasi (rezekinya), adapun pengusaha yang berani dengan resiko akan (dimudahkan) mendapat rezekinya.”
(Hadist Riwayat Ad-Dailami)
Alangkah beruntungnya umat Islam ini yang memiliki seorang Rasul teramat cerdas dan teramat perhatian kepada umatnya baik dalam urusan dunia, maupun dalam urusan akhirat, telah banyak mengajarkan bagaimana melakukan manajemen risiko agar mendapatkan hasil dan kualitas optimal.